Pengumuman

Selamat datang, jika terbantu dengan artikel, tolong click IKLAN yang ada untuk saya, terimakasih atas kebaikannya. jika ada yang di tanyakan silahkan langsung email ke taringdoberman@yahoo.com; welcome, have a nice reading, Please click commercial for me if you found my article is usedfull for you, you can contact me at taringdoberman@yahoo.com to share anything

Thursday 10 October 2013

Desa Sudah Menjadi Kota = Moralitas Desa Sudah Menjadi Moralitas Kota

Keadaan indonesia hancur lebur, kataku, kata orang aku yang berpikiran terlalu negatif dan dari sudut pandang mana aku bisa mengeluarkan pendapat tersebut.  Bingung saya mulai menjawabnya dari mana sebab menurutku semuanya masih terlihat sama kecuali keangkuhan dan kearoganan, budaya bingung dan galau menyaingi perpindahan moral ini.
 berefek banyak, misalnya budaya malu, dulu di desa orang maju kepanggung saja untuk melakukan hal-hal yang benar saja sudah malu-malu.  sekarang orang sudah berani maju kedepan untuk berbicara kesalahan yang dikemas dengan kata musibah, misalnya Ratu Atut.
Ketua MK Indikasi bermain akrobat yang juga memperlihatkan kemaluannya dalam prosesi itu sebab ada pepatah, tahu makan harus tahu cuci mulut.  Nah prossesi cuci mulut ini tidak sempurna akibatnya ketahuan ada indikasi makan.  kebijaksanaan mobil murah yang konon berpihak kepada rakyat.  ya apapun bisa kita pakai untuk membela hal ini, namun permasalahan adanya kemacetan tidak dipikirkan sebab setiap pejabat pakai pasukan pembuka jalan jadi kemacetan bukan masalah bagi pejabat.  Seharusnya kata macet itu diuraikan menjadi kebanyakan orang dan pemubaziran alat transportasi.  kebanyakan orang ya program KBnya mana? ngak jelas, kebanyakan alat transportasinya ya di beresi dengan alat transportasi masal.  pengangguran? bikin pelatihan yang seperti dilakukan oleh orang filipina, agar tenaga kerja laku di jual keluar negeri terutama eropa dan negara-negara yang lebih manusiawi, jangan Arab lagi arab lagi, malu sama korban-korban yang sudah mati di Arab.
Kedele dan daging impor dari luar? kemana tanah yang luas? canada seberapa luas sih? kenapa sampai ekspor kedelai dan daging kesini.
Dan kemaluan-kemaluan lain yang menurutku cukup membuat malu namun untuk petinggi Indonesia ini hanya dijawab dengan retorika permainan bahasa tanpa aksi, kalaupun aksi hasilnya belum terasa, dua periode sudah berjalan? masaksih? kayaknya terasa belum memulai.