Pengumuman

Selamat datang, jika terbantu dengan artikel, tolong click IKLAN yang ada untuk saya, terimakasih atas kebaikannya. jika ada yang di tanyakan silahkan langsung email ke taringdoberman@yahoo.com; welcome, have a nice reading, Please click commercial for me if you found my article is usedfull for you, you can contact me at taringdoberman@yahoo.com to share anything

Friday 16 March 2012

Mengenal Kasih

Kematian yang terindah adalah kematian yang berarti, kematian untuk sesuatu yang penting. Salah satu kematian yang terindah adalah kematian Tuhan Jesus. Teringat dulu sewaktu saya kecil, saya pernah di todong dengan pisau oleh seseorang yang berbadan besar yang cukup menyeramkan, pada saat itu umur saya 9 tahun. kejadian itu terjadi pada saat kami sekeluarga kecuali bapak pulang kampung dengan naik kapal, bapak tidak ikut perjalanan ini karena tidak mendapatkan cuti dari kantor tempat dia bekerja. Pada saat penodong itu melihat saya, dia tertarik untuk menodong saya sebab saya terlihat seperti anak seorang yang berduit.  setelah mengambil uang sebanyak 10 ribu rupiah dari kantongku,  penodong itu memaksa saya untuk menunjukkan dibagian mana mama saya berada sebab dia ingin menodongnya juga. Maklum antara penumpang jarang saling menolong di kapal yang sesak ini dan kami sudah diwanti-wanti oleh bapak terlebih dahulu mengenai hal ini. Pada saat itu saya ketakutan dan terpaksa menunjukkan dimana mama dan abangku berada waktu itu abangku berumur 11 tahun masih juga seorang anak-anak. Kami berada disudut kapal, sebab kapal penuh, dan pemerintahan negara saya pada saat itu belum jelas mengenai peraturan angkutan laut, tak heran kapal Tampomas tengelam.

Pada saat penodong itu melihat tempat dimana kami berada, dia mencoba mengancam mama saya. Dia mengatakan bahwa kalau mama saya tidak  menyerahkan uang maka dia akan melukai saya sambil memeluk saya dari belakang. Pada saat itu, melihat saya terancam dan orang-orang yang berada di sekitar kami engan membantu,  mamaku yang memang mempunyai garis keturunan dengan salah satu komandan laskar harimau liar Sumatra Utara yang terkenal garang kepada penjajah pada masa itu menerjang laki-laki besar itu tanpa ragu, untung pisau yang dipakai mengancam saya itu berukuran kecil, sehingga hanya melukai telapak tangan mama saya dan hanya beberapa menit pergumulan tersebut terjadi kelasi kapal datang dan membantu mama saya, bisa dipastikan dua pukulan dimuka penodong itu oleh anak kapal yang juga berbadan besar, sudah cukup meniarapkan dia bersama pisaunya ke lantai kapal. Melihat mama saya terluka dan mengetahui suaminya tidak ikut menyertai perjalanan ini, kapten kapal bersimpati kami pun dipinjamkan ruangan khusus klasi untuk menghabiskan satu hari lagi masa perjalan menuju pelabuhan belawan medan. Aku melihat darah menetes di pergelangan tangan mamaku, darah berani mati buat seseorang yang dia cintai.  Jesus pun begitu, secara dramatis Jesus mati di kayu salib buat menebus murka Allah terhadap manusia karena memakan buah khuldi.

Dari mata manusia, firman Allah yang hidup yaitu Jesus, Sang Kalimmulah, kalimat Allah, mengenal ketakutan dan kesakitan sebab Dia dibuat mempunyai darah dan daging.  sama seperti ketakutan mama saya terhadap penjahat tersebut. hanya karena kasihlah yang membuatnya berani melawan manusia lain yang berukuran hampir dua kali besar badannya.  Jesus adalah orang yang romantis. ya sebab kita sebagai manusia, selalu melihat sisi keromantisan yang berbau perasaan, sebab itu tayangan TV banyak menjual penderitaan, kesenangan, dan hal-hal yang menarik perhatian manusia sebab kehidupan biasa adalah hal yang membosankan. 

Tapi kematian Jesus sebenarnya tidak harus dilihat sebagai mana melihat filim, kematian Jesus harus dilihat sebagai prosesi penarikan kata-kata Allah pencipta langit dan bumiyang sudah terucap. kalau melihat dari alur cerita Kehidupan mulai  di usirnya Adam dan Hawa dari surga, Allah hanya menyalibkan kemarahannya saja, yang bertanda dia tidak marah lagi.  berhubung saya manusia, saya juga melihat sisi keromantisan Jesus dari Nazaret. cerita yang membuat darah mengalir pelan, nafas sesak, sebab mengetahui Allah itu diluar dari konsep kejam dan baik yang dibuat oleh manusia, mengetahui Allah mempunyai konsep lain dari konsep-konsep yang dibiat manusia untuk mengkotak-kotakkan Allah.

Mungkin banyak dari kita sudah menyaksikan di filim-filim mengenai kematian yang berarti dan membawa perasan haru yang dalam.  Misalnya filem The passion of the Criss, Last Hero, dan yang terhebat sampai saat ini di kepala saya adalah Gladiator.  khusus Gladiator, dengan soundtracknya now we are free, sangat memukau, menyentuh sisi yang sangat berpengaruh dikehidupanku, sisi keluarga. Setelah pertarungan yang menyakitkan yang berujung dengan kematian yang indah, kematian menuju kebersamaan, kematian anugrah. Jika tidak bisa bahagia di alam nyata, maka akan bahagia di alam roh.

Satuhal yang berbeda dengan Gladiator adalah pertarungan yang berbau darah.  Kalau masalah pertarungan seperti Gladiator, tidak tertulis bahwa Jesus pernah bertarung dengan manusia lain secara fisik. Apalagi tulisan yang menjelaskan kisah pertarungan Jesus atau perihal Jesus mengajari dan mengaminkan bertarung dengan manusia lain. Dia hanya bertarung dengan ombak badai dilautan ketika muridnya ketakutan akan hal itu sewaktu berlayar dengan Jesus, atau mengusir setan yang banyak terjadi pada jaman itu.  Saya jadi teringat, semua setan yang di usir mengakui dia sebagai orang yang di akui di surga dan dekat dengan Allah. Setan yang ngomong, ditambah bomo atau dukun atau ahli nujum yaitu orang majus yang mengaminkan kedatangan seseorang yang besar, sudah boleh dikatakan orang yang datang pada waktu itu adalah memang orang besar secara rohani.  Tentunya ini mengikuti tulisan yang ada. Saya sendiri  tipe orang yang percaya setelah melihat. Tapi karena belum ada agama yang berkonsep keselamatan dan masuk surga sebagai anugrah bukan jual beli atau kelayakan karena orang itu baik, ya saya memilih agama ini dan harus membutakan rasionallisme yang ada. Sebab Tuhan Kristen menginginkan untuk dipercaya dan imani bulat-bulat, berbahagilah orang yang percaya tanpa harus melihat, begitulah ucapan paling susah aku terima, tapi harus aku terima sebab Tuhan yang kusembah adalah Tuhan orang kristen, jadi aku ikut aja kemauan beliau, aku kan hamba, suka- suka beliaulah.

Kenapa harus keristen yang kau pilih bro kata teman dekatku yang juga seorang pencari Tuhan. jangan salah, kami berteman bukan tak punya agama, kami berdua punya agama warisan, tapi untuk meyakinkan warisan itu benar, kami berjuang masing-masing mencari Tuhan. Aku bukan beraliran agama kristen tapi damai juga tuh, katanya padaku. Aku jawab, sukurlah engkau mendapatkan kedamaian, aku bahagia kalau kau damai, sebab kau sahabat karibku, kalau kau susah, aku juga orang yang pasti ikut susah. Khusus Tuhan biarkanlah kita mencari sendiri sahabatku, Tuhan itu bukan barang murah, dengan nasi kuning, bunga setaman dan mantra, yang di pangil langsung datang macam mangil jin dan setan.  Tuhan itu sesuatu yang harus di dekati dengan hati dan jiwa sebab dia itu menginginkan hal itu.  tapi yang penting kau sahabat dekat yang betul betul dekat sehingga seperti satu tubuh. Dan biarkan tetap begitu. Nanti kita mati baru tahu mana yang benar sebab masih banyak agama lain didunia ini yang juga mengklaim benar,siapa tahu Tuhan dari agama mereka yang benar. Jadi biarkanlah kebenaran muncul pada akhirnya, dan sebelumnya biarkanlah kita bersahabat.
 susah mencari sahabat sepertimu, dan aku ingin persahabatan ini berlanjut sampai kita mati, jangan Agama yang merupakan permainan Tuhan ini memutuskan persahabatan kita.

Dia menerimanya, Aku jelaskan lagi untuk aku lebih masuk akal konsep cinta kasih, sebab di balik sosok kerasku, aku membutuhkan cinta kasih, ajaran Tuhan orang kristen yang dibuktikannya di kayu salib. Kematian romantis, dan aku suka orang yang mau mati buat aku, karena aku pun tipe orang yang demikian dan aku akan membalas kasihNya seperti aku membalas kasih mamaku yang sudah mulai berumur.