Beberapa hari belakangan ini, saya sedikit mengerutkan kening melihat salah satu acara yang hidangannya adalah mengejar pekerja yang datang kenegara tempat aku berada dalam keadaan tanpa surat ijin yang pasti. secara otak biadap enak juga melihat orang mengejar orang, dan ketika tertangkap ada yang disuruh tiarap, atau disuruh duduk berkelompok. ada yang coba bersembunyi di berbagai tempat, sampai di dalam kubangan yang baunya pasti taksedap.
tapi kasihannya kalau yang dikejar itu orang yang bawa anak, miris, aku jadi teringat istri dan anakku. apakah Indonesia begitu jeleknya sehingga berjuta-juta mencari pekerjaan di luar Indonesia, sebagian besar yang ngak berduit nekat pakai cara yang membahayakan untuk mencari uang. yah aku pun begitu. tapi beruntung aku punya uang untuk mengurus perijinan saya sendiri.
kadang kepikiran, apasih kekurangan Negaraku Tercinta, kok begini amat?, apa sih kelebihan negara lain kok bisa banget penghasilan penduduknya besar-besar. atau pernah juga kepikiran, kalau ngak bisa mengelola sendiri, kenapa ngak kasih aja setiap pulau menentukan nassib sendiri, alias hancurkan negara Indonesia dan jadikan negara ini bagian dari negara maju agar orang tidak susah lagi, jenuh dengan kesusahan dan jenuh melihat orang Indonesia yang kurang beruntung berlari-lari menghindari pengejaran aparat, macam aku membantu opungku mengejar monyet yang biasa mencuri jagung dikebunnya, kasihan monyetnya namun sebagai yang punya ladang, dia memang harus menghalau monyet-monyet yang ngak jelas itu. dan kalau tertangkap, biasanya disiksa dulu monyet tersebut agar jera, namun yang terjadi adalah monyet korban jera, monyet yang lain yang datang. dulu setiap monyet yang ketangkap, aku bikin tanda pengenal ditelinganya, jadi pada akhirnya aku dapat mengenali jika dia yang tertangkap kembali.
program TV tersebut, kadang online, lumayan buat iklan mungkin, dan orang tertarik melihatnya berarti laku dipasaran program ini.
Malu dan sedih, itu yang ada dikepala. andai aku punya kuasa di bidang ini, aku pasti meminimalisir kejadian ini. layaknya tenaga kerja Fillipina dan Nepal yang jarang masuk dalam cara TV ini.
kembali lagi, negara ini memenejemen sapi perahnya dan memerahnya di waktu yang tepat. Indonesia, Cina, Banglades, Vietnam yang sering menjadi bintang diacara kejar-kejaran tersebut.
Mana Indonesiaku yang dulu, 2000 rupiah satu dolar Amerika, apapun itu, setidaknya kehidupan masih mudah. majulah Indonesiaku, Kalau aku ada kesempatan, aku akan buktikan cintaku padamu.