Kehidupan damai itu adalah kehidupan yang
sangat mengerikan. Kehidupan yang mengaku berdamai dengan kejadian-kejadian
yang ada di sekitarnya.
Jikalau kedamaian itu diharapkan menjelma
dikehidupan yang berjalan di kalangan orang ramai, maka orang-orang pengusung
nilai ini akan berusaha berdaptasi dan mengingkari nilai-nilai kebenaran yang
ada pada dirinya yang memang ditanamkan sang pencipta di dalam diri pribadi-
pribadi orang tersebut, kedamaian kera suci, kedamaian dengan menutup mulut, mata dan telinga. kedamaian yang berakar ketidakperdulian.
Kehidupan damai jenis lain yaitu kedamaian yang diperoleh dengan bukan menutup mata, telinga, dan mulut yang bertanda
menutup diri atas dunia ini. Kedamaian seperti ini diperoleh melalui
berpindahnya pribadi tersebut kesebuah tempat dimana segala sesuatu yang mampu
mempengaruhi keberadaan kedamaian tersebut tidak ditemui lagi. Kedamaian
seperti ini biasa dikenal dengan kedamaian
dengan mengasingkan diri dari kehidupan. Pengasingan diri ini akan berakhir dengan pertapaan yang bertujuan
mengenal pencipta melalui getaran-getaran yang di hasilkan oleh jiwa yang
dipercaya dapat digunakan sebagai alat komunikasi dengan Sang Pencipta.
Kedamaian yang paling mengerikan adalah
tipe kedamaian yang pertama. Kedamaian seperti ini sebagaian besar dimiliki
oleh penguasa-penguasa. Ketika ada
masalah terjadi, dia akan tetap merasa damai, walaupun terdapat korban didepan
mata penguasa tersebut. Bahkan yang paling buruk tipe orang seperti ini mampu
mengorbankan orang lain tanpa terbeban jiwa. Mampu menutup mata ketika
pemerkosaan hak terjadi di depan mata, mampu menutup telinga ketika jeritan
permintaan pertolongan mengiang-giang di telinganya, mampu menutup mulut untuk
menjaga situasi ketika seharusnya mulut tersebut menyanyikan kebenaran.
Kedamaian yang meminta korban. Kedamaian nyata dimataku di setiap hari,
kedamaian ibu kota.
Lain halnya dengan Kedamaian pengasingan
diri, kedamaian egois, kedamaian yang hanya mementingkan kedamaian sendiri
tanpa mau berusaha memperbaiki kedamaian itu sendiri. Kedamaian berkelompok,
sebab kedamaian ini biasanya dibentuk dari kumpulan orang yang mencari
kedamaian. Kumpulan orang- orang egois namun merasa mereka menjadi korban. Dan
jika kumpulan ini terusik, mereka lebih suka untuk berpindah ke tempat lain
untuk meneruskan kehidupan damainya dari pada berjuang buat kedamaian.
Aku tidak ingin kedamaian jika berarti
mematikan rasa atau menutupinya, aku mau kedamaian dalam dinamika, kedamaian yang akan diperjuangkan dengan segala potensi yang ada di setiap hari- hariku. Aku akan
membuka mata telinga dan mulut ku untuk membeli kedamaian itu. Kedamaian yang kumaksud adalah kedamaian yang berupa
rasa jiwa yang berhubungan dengan orang lain
yang berdampak sebagai kumpulan orang yang membentuk satu tubuh. Satu bagian
tubuh tersakiti, semuanya tidak merasa damai.