Pengumuman

Selamat datang, jika terbantu dengan artikel, tolong click IKLAN yang ada untuk saya, terimakasih atas kebaikannya. jika ada yang di tanyakan silahkan langsung email ke taringdoberman@yahoo.com; welcome, have a nice reading, Please click commercial for me if you found my article is usedfull for you, you can contact me at taringdoberman@yahoo.com to share anything

Saturday, 18 February 2012

TKI dan Sapi Pesusu


Dalam kehidupan bermasyarakat, sudah semestinya atau sudah ditakdirkan manusia untuk saling tolong menolong, istilah dalam bahasa kemanusiaan alias bahasa yang di perhalus.
Sedangkan bahasa kenyataan dan sedikit kasar adalah semanjak lahir orang sudah ditakdirkan untuk saling memanfaatkan.

Kalau paragraf di atas di terjemahkan ke dalam kehidupan tenaga kerja Indonesia yang banyak dilempar ke daerah arab dan cina dan kawasan malaysia singapura dll, Tki adalah objek yang dimanfaatkan, tapi ketika terjadi apa-apa, semua berusaha lepas tangan kecuali kalau ada muatan politik yang dapat menaikkan nama, ada kemungkinan untuk tertolong. Saya kembali mengambil contoh negara pengekspor tenaga kerja non skilled terbesar Nepal. Beribu-ribu orang mereka berhasil menjadi pekerja tanpa keahlian di London. Setiap bulan mengirim uang yang sangat besar untuk ukuran mereka. Dan untukku sudah cukup besar, gaji manager level menegah. Indonesia kenapa ngak seperti negara ini?

Nah sebenarnya kalau mau meras, meraslah dengan asas kemanusiaan. Meraslah macam peternak sapi perah, sapi perahannya dipelihara dan dirawat dengan bagus, tiba masa diperah, perahlah dengan teknis yang lembut seperti tangan peternak yang memerah susu dengan lembut.  susunya dapat, lembunya pun ngak keberatan.

Maksudnya adalah akui pengangguran yang ada dan manfaatkan pengangguran yang ada sebagai sumber devisa negara. Buat pelatihan yang diperlukan, fasilitas, lalu tentukan harga untuk ikut program tersebut. Pembayaran pun boleh pasca dan pra bayar. Kalau tempat seperti ini ada, saya yakin setengah dari pengangur dapat berpenghasilan sebesar gaji manager level menegah. Dan budaya memeras yang ada di setiap kepala manusia yang punya kuasa dapat berjalan tanpa mangsa merasa tersiksa. Ibarat sapi perah,diternak dan diperah. jangan malu-malu, menindas yang lemah memang sudah warisan penjajah yang kita aminkan pula. setidaknya yang ditindas diberikan jalan untuk bisa bernapas buat ditindas lagi.