Pengumuman

Selamat datang, jika terbantu dengan artikel, tolong click IKLAN yang ada untuk saya, terimakasih atas kebaikannya. jika ada yang di tanyakan silahkan langsung email ke taringdoberman@yahoo.com; welcome, have a nice reading, Please click commercial for me if you found my article is usedfull for you, you can contact me at taringdoberman@yahoo.com to share anything

Thursday 17 January 2013

Banjir dan Pejabat, Mengeluh atau Dikeluhkan,


Sudah beberapa hari belakangan ini, kurang lebih 5 hari hujan deras tak berhenti ditempat saya mencari nafkah buat keluarga, tempat saya berada diatas  pegunungan yang cukup penuh dengan pohon-pohon pinus sebab dekat dengan kawasan hutan lindung.
kekawatiranku terjadi, jakarta banjir, Untung keluargaku terletak di pinggiran bekasi dan posisinya berada di dataran tinggi.  teringat Jakarta, kota penuh dengan perjuangan untuk hidup dan cukup menjengkelkan jika posisinya adalah orang yang tidak mendapatkan fasilitas kemudahan lebih layaknya pejabat.
Ada kabar menarik hati, seorang pejabat tinggi diberitakan tidak mengeluh atas keberadaan banjir ini, dari nada beritanya bahwa seharusnya pejabat ini mengeluh pada hal tidak.  saya berpikiran.yang memberikan berita adalah pembawa berita dengan tidak membawa kebenaran umum yang memihak orang banyak. 
Pejabat adalah pelayan masyarakat, jelas, masyarakat adalah objek yang dilayani.  seharusnya masyarakat memarahi habis-habisan pejabat-pejabat negara pengambil keputusan yang tidak mengkondisikan banjir. mengeluh adalah sesuatu yang keterlaluan.  berhenti dari jabatan adalah cara terhormat jika gagal menjalankan tanggung jawab.  Malu adalah harga diri.
Kalau perlu para pejabat harus mengadakan acara permintamaafan terbuka kepada masyarakat sebab apapun alasannya, mereka tidak berhasil membebaskan banjir sebagai salah satu rutinitas penderitaan masyarakat Jakarta khususnya.