Pagi ini aku menilhat berita mengenai sosok pangeran negeri seberang dengan bangga menceritakan pengalamnnya di medan perang, termasuk pembunuhan yang dilakukan dengan alasan keselamatan teman. Afganistan, surga para pahlawan yang akan menjadi sumber inspirasi piling perang, cinta dan kasih sayang yang berlatarbelakangkan perang. seperti kata nasehat bulang kandungku, semua akan terlihat jelas jika kontras, dan kalau mau terlihat berwarna kontraslah dirimu cucuku. nasehat beliau waktu kecil dulu yang kupegang sampai sekarang
Kalau dari kebanggan mempertahankan teman menurut saya, beliau tidak lebih dari saya, hanya seorang pekerja swasta yang berani hancur demi kawan. dibenak saya, seorang yang dari turunan orang besar setidaknya mungkin yang keluar dari mulutnya adalah penyesalan telah membunuh dan berusaha mencari solusi damai walaupun ujungnya dengan membunuh. intinya seorang pangeran seharusnya berwawasan global, bukan kelompok.
Miris, nasib komentator bawah jembatan seperti ku ini sekedar menumpahkan pemikiran yang mungkin berbau keirian posisi hidup. walaupun kusangkal namun bahasa tubuhku berkata iri.