Pengumuman

Selamat datang, jika terbantu dengan artikel, tolong click IKLAN yang ada untuk saya, terimakasih atas kebaikannya. jika ada yang di tanyakan silahkan langsung email ke taringdoberman@yahoo.com; welcome, have a nice reading, Please click commercial for me if you found my article is usedfull for you, you can contact me at taringdoberman@yahoo.com to share anything

Tuesday, 29 January 2013

Raffi Ahmad, Diantara Rasa


Beberapa hari lalu Raffi tertangkap, ada beberapa artis tertangkap, BNN dapat nama, Peramal Naga dapat nama, jumlah penjualan media meningkat, mengalihkan pandangan masyarakat umum dari pandangan awal.
Banyak motifasi yang menyebabkan semua ini terjadi.
semua bergerak dengan kepentingan masing-masing. ada air mata sedih ada bahagia untuk kasus ini.  yang menjadi mangsa bersedih, sedangkan pemangsa bersukacita.  
kalau melihat masalah ini, semuanya berkaitan dengan kenikmatan. dan kenikmatan yang dipilih adalah melalui obat-obatan.  kenikmatan itu banyak jenisnya, termasuk kenikmatan rohani karena menolong orang yang lebih susah dari anda dan mendapatkan balasan ucapan terimakasih dari hati yang dalam atau sepiring ubi rebus dan segelas kopi pahit.
kenikmatan apa yang dipilih inilah yang akan menuaikan hasil untuk kelanjutan kehidupan kedepan.
sebelumnya Raffi terpantau memberi bantuan korban banjir, sudah benar.  sebaiknya coba rasakan tinggal bareng sama korban banjir, agar lebih meresap kesusahan mereka di raffi, dan timbul rasa sukur dengan posisi sekarang yang dimiliki beliau.
Ketika merasa kurangberuntung pandanglah kebawah yang lebih tidak beruntung.

Friday, 25 January 2013

Indahnya Jadi Pangeran dari seberang


Pagi ini aku menilhat berita mengenai sosok pangeran negeri seberang dengan bangga menceritakan pengalamnnya di medan perang, termasuk pembunuhan yang dilakukan dengan alasan keselamatan teman. Afganistan, surga para pahlawan yang akan menjadi sumber inspirasi piling perang, cinta dan kasih sayang yang berlatarbelakangkan perang.  seperti kata nasehat bulang kandungku, semua akan terlihat jelas jika kontras, dan kalau mau terlihat berwarna kontraslah dirimu cucuku.  nasehat beliau waktu kecil dulu yang kupegang sampai sekarang
Kalau dari kebanggan mempertahankan teman menurut saya, beliau tidak lebih dari saya, hanya seorang pekerja swasta yang berani hancur demi kawan.  dibenak saya, seorang yang dari turunan orang besar setidaknya mungkin yang keluar dari mulutnya adalah penyesalan telah membunuh dan berusaha mencari solusi damai walaupun ujungnya dengan membunuh.  intinya seorang pangeran seharusnya berwawasan global, bukan kelompok.
Miris, nasib komentator bawah jembatan seperti ku ini sekedar menumpahkan pemikiran yang mungkin berbau keirian posisi hidup.  walaupun kusangkal namun bahasa tubuhku berkata iri.

Friday, 18 January 2013

Banjir,Ibukota Pindah Siapa Takut?

Permasalahan Jakarta akan nampank salah satunya Seperti dibulan-bulan ini, musim penghujan.  Patokan Bundaran HI Tengelam, adalah tolak ukur, sebab jakarta adalah ruang tamu negara.
Ucapan Bapak JK sudah tertebak dikepala saya yaitu beliau tipe langsung, dan saya suka dengan jawaban beliau.  langsung urusin banjirnya dan kemacetan tanpa harus pindah.  di otak beliau pasti perhitungannnya dengan anggaran besar yang mengikuti perpindahan tersebut.
Saya teringat dengan rumah orangtua saya dulu.  rumah sederhana di pinggiran bekasi waktu itu kemasukan banjir.  bapak saya seorang PNS yang kebetulan tipe orang yang mengandalkan gaji dan bukan tipe pencarisampingan di pemerintahan sehingga budgetnya terbatas buat makan dan sekolah.  tentunya memperbaiki rumah tua tentunya cukup menurunkan selera makan  dan menambah kerutan kebingungan di muka yang cukup banyak kerutannya.
Akhir cerita rumah itu dinaikkan dengan meninggikan lantai dan menaikkan atap serta bergotong royong dengan warga membuat saluran yang lebih besar. dan sampai saat ini rumah itu tak pernah banjir lagi.  ketika proses perbaikan terjadi kami semua pindah ke bagian belakang rumah selama 3 bulan hingga proses selesai dan kami pindah kebagian depan rumah sampai semuanya beres.
Kalau di bawa ke jakarta , maka saya berasumsi rumah bagian depan saya adalah jakarta, dan situasi pada saat itu persis, keuangan dan kondisi keluaraga.  pindah sambil membereskan masalah dengan resiko apapun, dan terlihat hasilnya. lebih mudah menjalankannya karena tentunya sangat berbeda kesibukan ibukota dengan bukan ibu kota, dan tingkat kesibukan ini akan mempengaruhi kecepatan perbaikan, tentunya permasalahan urbanisasi bisa juga di ujicobakan pemecahannya dengan perpindahan ibukota. 
sudah banyak janji terucap buat jakarta sudah banyak kebohongan yang menjadi kebenaran karena disituasikan.  dan pada akhirnya, jika bukan seorang yang banyak bekerja dari pada bicara maka sebaiknya pindahkan saja ibu kota sambil memperbaiki situasi yang ada seperti pembangunan rumah kecil orang tuaku.  bersiko tapi dapat di management oleh seorang PNS yang mengandalkan Gaji saja.

Thursday, 17 January 2013

Banjir dan Pejabat, Mengeluh atau Dikeluhkan,


Sudah beberapa hari belakangan ini, kurang lebih 5 hari hujan deras tak berhenti ditempat saya mencari nafkah buat keluarga, tempat saya berada diatas  pegunungan yang cukup penuh dengan pohon-pohon pinus sebab dekat dengan kawasan hutan lindung.
kekawatiranku terjadi, jakarta banjir, Untung keluargaku terletak di pinggiran bekasi dan posisinya berada di dataran tinggi.  teringat Jakarta, kota penuh dengan perjuangan untuk hidup dan cukup menjengkelkan jika posisinya adalah orang yang tidak mendapatkan fasilitas kemudahan lebih layaknya pejabat.
Ada kabar menarik hati, seorang pejabat tinggi diberitakan tidak mengeluh atas keberadaan banjir ini, dari nada beritanya bahwa seharusnya pejabat ini mengeluh pada hal tidak.  saya berpikiran.yang memberikan berita adalah pembawa berita dengan tidak membawa kebenaran umum yang memihak orang banyak. 
Pejabat adalah pelayan masyarakat, jelas, masyarakat adalah objek yang dilayani.  seharusnya masyarakat memarahi habis-habisan pejabat-pejabat negara pengambil keputusan yang tidak mengkondisikan banjir. mengeluh adalah sesuatu yang keterlaluan.  berhenti dari jabatan adalah cara terhormat jika gagal menjalankan tanggung jawab.  Malu adalah harga diri.
Kalau perlu para pejabat harus mengadakan acara permintamaafan terbuka kepada masyarakat sebab apapun alasannya, mereka tidak berhasil membebaskan banjir sebagai salah satu rutinitas penderitaan masyarakat Jakarta khususnya.

Wednesday, 16 January 2013

Mencintaimu (istriku tercinta)


Aku mencintaimu dengan sederhana
Seperti matahari sore yang bersandar digunung tinggi
seperti malam yang memeluk bulan
seperti embun yang menyelimuti gunung
seperti petir dan guntur yang bersahutan
seperti sungai dan bebatuan kali di dalamnya.
sepeti doa yang terucap dari mulut orang tua kita
seperti pisau tajam mengiris tulang
seperti aku mencintaimu semanjak pertama melihatmu.

 

Saturday, 12 January 2013

Ketika Dalang Bermain, Angie dan Roysuryo Jadi Wayangnya


Hari ini (13/01/2013) ada kabar menarik hati, Ibu Angie, istri siri kesayangan Aji Marsyaid mendapat buah buah dari kebiasaan memetik buah apel malang dan buah apel wasington. di berita utama juga orang rame mempermainkan Bapak Roysuryo, ahli multimedia yang ditunjuk sebagai mentri Olahraga.  Disamping ku pagi tadi orang yang mengeluh mengenai kehidupan dan berucap berani bertukar posisi dengan Angie atau napi korupsi lain asalkan  hasil korupsiannya tidak disita layaknya Ibu Angie.
Mengalihkan perhatian, memasukkan peti es, menutup mata dan pengampunan bernuansa politik, adalah beberapa jurus yang sering dipakai untuk menarik perhatian penonton sehingga penonton tertarik dan melupakan apa yang dirasakannya sehari-hari.  penonton terkesima melihat wayang sehingga apapun yang dalang lakukan tidak teramati atau teracuhkan dari perhatian publik, atau diluar dari itu tapi tentunya bermaksud mengalihkan  perhatian orang ramai.  tentunya sambil melihat pola yang terjadi diantara penonton.  jika yang tertarik sudah sedikit.  segera dikeluarkan trik baru untuk menarik perhatian, termasuk mempermainkan nilai-nilai moral dan kebenaran umum yang memancing penonton berkomentar.  Kebetulan budaya komentar bukan budaya bule saja tapi budaya asli Indonesia juga. 
politik asik ngak asik, yang untung asik yang ngak untung ya ngak asik.