Pengumuman

Selamat datang, jika terbantu dengan artikel, tolong click IKLAN yang ada untuk saya, terimakasih atas kebaikannya. jika ada yang di tanyakan silahkan langsung email ke taringdoberman@yahoo.com; welcome, have a nice reading, Please click commercial for me if you found my article is usedfull for you, you can contact me at taringdoberman@yahoo.com to share anything

Wednesday, 16 November 2011

Trinitas dan Trimurti

Banyak orang berasumsi bahwa Trinitas mengadopsi konsep Ttrimurti untuk itu perlu ditegaskan bahwa pemahaman Iman Kristen tentang Tritunggal itu memang berbeda dengan pemahaman agama Hindu tentang "Trimurti". Dalam agama Hindu, Sang Hyang Brahma, Sang Hyang Wisnu, dan Sang Hyang Siwa adalah manifestasi-manifestasi utama dari Sang Hyang Widdhi Wasa (Brahman, Tuhan Yang Maha Esa) dalam fungsinya sebagai Pencipta, Pemelihara dan Pemralina. Dan menurut pemahaman agama Hindu, masing-masing dewa manifestasi Sang Hyang Widhi Wasa ini dapat disembah secara terpisah. Sedangkan dalam Iman Kristen, Bapa, Anak, Roh Kudus itu tidak dapat disembah secara terpisah. Sebab di mana Bapa (Allah Yang Esa) itu ada, di situlah dalam hakekat-Nya terdapat Firman (Anak) dan sekaligus Roh-Nya. Juga di mana Firman (Anak) itu ada, maka di situ Bapa ada, karena Anak tidak mungkin berada di luar kebersemayaman-Nya di dalam Bapa, yang juga ada bersama Roh Allah itu. Dan di mana Roh Kudus ada, di situ pula Bapa ada, karena tidak mungkin Roh Allah itu lepas dari kebersemayaman-Nya di dalam Bapa, bersama Firman Allah.

Di samping perbedaan ini dalam agama Hindu manifestasi Sang Hyang Widdhi Wasa itu bukan hanya yang tiga ini saja, karena ada manifestasi-manifestasi lainnya, seperti para dewa-dewi yang diakui keberadaannya, yang semua dewa-dewi itu dianggap sebagai sinar suci dari Sang Hyang Widdhi Wasa: Tuhan Yang Maha Esa tadi. Juga menurut agama Hindu, dewa-dewi manifestasi-manifestasi dari Sang Hyang Widdhi Wasa inipun dapat disembah secara terpisah-pisah dengan pratima-pratima (patung-patung simbolisme dewa) masing-masing, sehingga "kelihatannya" bagi orang luar yang bukan pemeluk agama Hindu, terutama mereka yang berasal dari akar agama rumpun semitik, memang nampak seperti "polytheisme". Namun bagi umat Hindu tidak ada polytheisme dalam semuanya tadi. Karena itu semua pada dasarnya hanyalah manifestasi dari Tuhan Yang Maha Esa saja, hanya simbol-simbol dan nama-nama-Nya saja yang berbeda-beda sesuai dengan masing-masing bentuk manifestasi-Nya.

Jadi tidak bisa menyamakan Tritunggal Maha Kudus dengan Trimurti yang memang keduanya itu tidak ada kemiripannya, di samping tidak adil bagi kedua agama itu, juga melecehkan keyakinan kedua agama yang secara pemahaman memang tidak sama ini. Tritunggal adalah tiga hupostasis (Allah, Firman-Nya, dan Roh-Nya) yang nyata, dan bukan hanya sekedar fungsi atau manifestasi, di dalam diri Allah Yang Esa, yang sejak kekal memang sudah ada demikian. Dan hupostasis itu tidak dapat disembah secara terpisah-pisah, karena Allah hanya satu, dan hupostasis itu adalah keberadaan asali dari Dzat-Hakekat Allah yang satu itu. Sedangkan dalam agama Hindu, Trimurti (Brahma, Wisnu, Siwa) adalah manifestasi dan fungsi dari Tuhan Yang Maha Esa, tanpa harus mengesampingnya adanya manifestasi-manifestasi yang lain (misalnya: Ganesha, Saraswati, Durga, Surya, dan lain-lain). Sedangkan dalam Tritunggal, di luar Allah yang dalam diri-Nya ada Firman-Nya dan Roh-Nya itu tidak ada personifikasi-personifikasi atau manifestasi-manifestasi ilahi yang lain. Jadi Tritunggal adalah Tritunggal, dan Trimurti adalah Trimurti, dengan penghayatan-penghayatan serta makna-makna teologis yang berbeda-beda itu, jangan dikacaubalaukan