Pengumuman

Selamat datang, jika terbantu dengan artikel, tolong click IKLAN yang ada untuk saya, terimakasih atas kebaikannya. jika ada yang di tanyakan silahkan langsung email ke taringdoberman@yahoo.com; welcome, have a nice reading, Please click commercial for me if you found my article is usedfull for you, you can contact me at taringdoberman@yahoo.com to share anything

Saturday 23 June 2012

Yesus Menghadapi Musuh bukan Dengan Pedang

Dalam kehidupan ini tidak dapat dihindari keberadaan musuh.  banyak juga yang berasumsi bahwa dengan mengalah dan tidak melawan adalah cara yang tepat untuk menghindari atau mengurangi kemungkinan munculnya musuh.  ada juga yang berpendapat perangilah musuh itu sampai habis atau menerima apa yang kamu tawarkan sebagai harga perdamaian.
beberapa kata-kata bijaksana mengenai permusuhan mengarah kepada buruknya bermusuhan atau pakailah permusuhan yang terjadi sebagai bahan kewaspadaan untuk menjalani hidup ini.
Salah satu musuh yang sering membuat kita tertipu adalah musuh terselubung.  Musuh terselubung ini sering didapati didalam kehidupan sehari-hari ataupun di dalam cinema. musuh seperti ini adalah musuh yang takterduga dan efeknya paling merusak.
Di dalam kehidupan Yesus dari semenjak lahir sudah mempunyai musuh, yang paling terkenal adalah seorang raja, raja Herodes. setelah mencapai umur 30 tahun Yesus mempunyai musuh dari kalangan petinggi agama yahudi yang tidak mengakui dia sebagai Mesias yang dinanti-nantikan oleh orang yahudi. 
satu hal yang membuat saya tertarik dengan Dia adalah bagaimana Yesus menghadapi musuh.  ketika masih bayi, mereka di suruh Tuhan untuk bermigrasi dari tempat kerajaan Herodes, pada saat itu Tuhan tidak memperlakukan kerajaan Herodes seperti kejadian Sodom dan Gumora.  Tuhan tidak memakai pakaian hitam dan menghancurkan kota dan segala yang ada di dalamnya.  Tuhan pada saat itu menyuruh mereka untuk pergi.
sama ketika dewasa, Yesus menghadapi musuhNya dengan meninggalkan musuhNya, bukan mengangkat pedang atau beradu tinju yang didukung oleh semua pengikutNya.  saya melihat Yesus hanya menyampaikan saja berita yang dia ingin sampaikan, masalah penerimaan dan penolakan adalah permasalahan bagi orang yang mendengar. 

Beberapa Ayat Alkitab sebagai sumber referensi bahwa  Yesus menjauhi diri dari ancaman, yang berarti selama hidupNya, ketika Ia terancam, Yesus tidak melawan tetapi Ia menjauhkan diri.

Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya.
-Yohanes 7:1

Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia. Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana.
- Matius 12:14-15

Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
-Lukas 4:28-30

Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.
-Yohanes 8:59

Yesus mengajar murid-muridnya untuk memberi reaksi yang sama juga demikian, ketika mereka terancam:

Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.
-Matius 10:23

Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu.
-Matius 10:14

 Gaya pengikut Yesus:.

[Setelah Stefanus mati syahid] Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.
-Kisah Para Rasul 8:1-4

Dan Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem, dan dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan. Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani, tetapi mereka itu berusaha membunuh dia. Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa dia ke Kaisarea dan dari situ membantu dia ke Tarsus.
-Kisah Para Rasul 9:28-30

Orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu, dan mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium. [Yesus telah menginstruksikan para murid untuk ”mengebaskan debu kaki” saat di tolak]
-Kisah Para Rasul 13:50-51

Maka mulailah orang-orang yang tidak mengenal Allah dan orang-orang Yahudi bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk menyiksa dan melempari kedua rasul itu dengan batu. Setelah rasul-rasul itu mengetahuinya, menyingkirlah mereka ke kota-kota di Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya. Di situ mereka memberitakan Injil.
-Kisah Para Rasul 14:5-7

perilaku meningalkan musuh didunia ini terlihat seperti seorang pengecut dimataku.  tapi kalau dilihat lebih dalam lagi Yesus tidak memandang orang yang memusuhiNya sebagai musuh, dia melihat orang tersebut sebagai orang yang tidak menyukai Yesus saja.  Yesus tidak melakukan kejahatan selain memberitakan mengenai keselamatan yang diberikan setelah kemarahan Tuhan hasil kerja Adam dan Hawa. 

Saturday 16 June 2012

Mencari Kebenaran Anda

Kebenaran yang mempunyai kata dasar "benar" adalah salah satu topik yang menarik banyak perhatian orang-orang yang ingin menjadi orang yang menurut pemikiran dia bahwa konsep benar adalah konsep kebenaran yang dikonsepkan oleh orang lain yang juga merasa dirinya benar.

kebenaran yang asli adalah kebenaran yang tidak dilandaskan atas kepentingan.  kebenaran adalah benar jika yang menceritakan kebenaran itu tidak mempunyai kepentingan dari tertariknya orang mengikuti kebenaran itu dan siapa yang tidak mengikuti kebenaran yang telah diberitakan akan menderita atau mendapatkan sisksaan.

kebenaran itu akan terlihat jika ditelusuri dari kesalahan, sebab hanya hitam yang mampu membuat warna putih terlihat sangat nyata.

Sama halnya melihat agama.  melihat Agama adalah melihat paket. jangan pernah meyakini sebuah agama karena mengikuti keluarga.  yakinilah karena anda sudah mengenal apa yang anda sembah dan siapa tolak ukur atau contoh yang di gaungkan oleh buku pedoman agama tersebut. 

Cara megenalnya paling mudah untuk dilakukan adalah dengan mengikuti perdebatan-perdebatan agama yang banyak terjadi di Internet dan kemudian mencari jawaban atas jawaban pertanyaan tersebut secara pribadi sampai akhirnya anda yakin akan kebenaran yang anda peroleh dari pencarian diri anda pribadi untuk diri anda sendiri.

Lihat siapa yang bawa Agama tersebut, apakah ada unsur pemaksaan atau tidak, apakah perilaku dan perkataan sama atau tidak, apakah perilaku yang membawa agama tersebut boleh anda terima sebagai kebenaran dan lain hal sebagainya.

 jika semua kebenaran sudah anda terima maka itulah kebenaran anda, namun tetaplah mencari sampai akhir hidup anda sebab kebenaran yang anda dapat bisa berubah jika nilai yang anda pakai untuk menilai kebenaran tersebut berubah