Pemerkosaan yang di akhiri pembunuhan adalah kejadian yang cukup mencengangkan, apalagi dilakukan secara gangbang dan sekarang penikmat kejahatan ini sebagian besar di bawah umur.
Menteri Sosial, Mentri Pemberdayaan Wanita datang menunjukkan rasa ikut berduka dan turut merasa tertekan akan kejadian ini. Mentri koordinator, Puan Maharani sudah siap dengan Rancangan Undang-Undang kebiri.
Memang diakui,selain fungsi fungsi lain, Testosteron adalah hormon yang berfungsi untuk aktivitas seksual. hormon ini di hasilkan di Testis yang berada di sucrotum (kantong yang berada di bawah penis kita, atau biasa dikenal dengan istilah buah jakar.) dengan kata lain hormon ini yang disalahkan bukan pola pikir.
menyingkapi komentar kak Seto, atau aku pangil Bang Seto saja sebab aku biasa pangil pakai kata "Abang", ketika kebiri dilakukan, pelaku akan berbuat pemerkosaan dalam bentuk lain. saya jadi teringat dua hal , pertama asas hukum yaitu asas praduga tak bersalah. walau pun orang membawa golok, kalau belum melakukan tindakan yang mempergunakan golok tersebut terhadap korban maka orang tersebut tidak bisa ditangkap atas tuduhan mau memotong atau mau menusuk korban. dengan kata lain di kebiri atau tidak di kebiri orang dapat melakukan kejahatan atau pun pemerkosaan. jikalau pemerkosaan dilakukan lagi setelah dikebiri (pemerkosaan dalam bentuk apapun itu) ya akan dihukum dengan hukum yang ada, bahkan bisa dipakai hukum pembunuhan berencana misalnya jika berujung kepada kriminal.
yang teringat kedua adalah kasim dalam kerajaan cina dulu.
kasim adalah abdi raja yang sudah dikebiri. orangnya menjadi lembut dan mampu di percaya untuk menjaga selir-selir raja yang tentunya bentuknya aduhai dan mampu membuat jakun laki-laki normal turun naik walau tidak melakukan aktivitas makan atau minum. inti yang ditarik disini adalah laki-laki itu akan tidak tertarik lagi melakukan aktivitas seksual setelah dikebiri, mungkin sekali sekali penisnya berdiri akibat memori tubuh tapi tidak akan mampu lagi sebagi laki-laki yang layaknya mempunyai buah jakar.
tentunya dari kisah diatas orang dikebiri tidak akan membuat orang mati.
Kalau saya melihatnya seperti ini. pemerkosaan itu kebanyakan dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengerti hukum, termasuk pembunuhan. kebanyakan keputusan spontan dan diikuti keputusan spontan lain yang dilakukan untuk menutupi hasil keputusan spontan pertama. intinya orang yang melakukannya dibawah pengaruh pola pikir yang terbentuk mulai dari kecil sampai seumuran ketika dia dipaksa untuk mengambil keputusan tersebut.
coba kita andaikan orang tersebut ada kegiatan yang mampu menghasilkan uang sehingga mampu membiayai hasratnya. kemungkinan untuk melakukan tindakan kriminal itu akan lebih kecil karena akan mampu membeli.
untuk itu pokok permasalahannya adalah kependudukan, kerjaan dan tunjangan minimal hidup untuk setiap warga negara.
untuk kependudukan, jalankan program pengurangan angka kelahiran dan tingkatkan kerjaan yang berlandaskan padat karya (warisan Mbah harto yang masih terngiang di kepala). jangan mengikuti negara industri dengan mesin. tentunya hal ini diikuti dengan penstabilan harga sembako dan bahan yang mengikutinya. jangan ngomong susah, jaman Soeharto sudah bisa swasembada pangan. negara agraris dengan industri padat karya akan membuat banyak pengangguran bekerja. bahkan yang tidak bekerja pun harus diberikan tunjangan hidup sehingga akan sendirinya jiwa nasionalis akan semakin tertanam. minimal buat hidup sendiri bisa.
bikin depnaker jadi benar-benar tempat pencari kerja dan dapat kerja. lakukan pelatihan gratis dan penempatan kerja, jadi semua lebih teratur. jangan datang depnaker cuma dapat kartu kuning dan kerjaannya cari sendiri. apa aja kerja depnaker itu.
kalau masalah hukuman kebiri boleh boleh saja, saya juga cendrung setuju. hanya selain mengurusi yang permukaan saja seperti urusan kebiri, kita juga harus mengurusi permasalahan utamanya sebab ini adalah penyakit masyarakat.
untuk ini perlu Tangan Besi, kenapa? takut dibenci kayak Ahok? jangan salah, indonesia itu adalah keturunan darah pejuang. rakyat Indonesia rela berjuang demi keinginan mereka sendiri sendiri, bahkan nekat. coba amati orang berkendara motor di pagi hari. setiap hari hidup tertekan dan semua tetap hidup. tentunya tertekan akan menghasilkan orang orang beringas atau orang-orang tabah. diluar itu effeknya akan banyak depresi atau gila.
saya bermimpi untuk sesuatu yang besar untuk indonesia selain urusan kebiri-kebirian seperti yang pernah saya lakukan di babi beberapa tahun yang lalu.
mari bikin percontohan disalah satu pulau untuk sesuatu yang Indah. hidup dengan diri sendiri layaknya gandhi mengusir penjajah dari tanah india dengan gerakan moral. jangan gali emas dan sedot minyak di kasih orang luar negeri.
orang sibuk kemungkinan berbuat jahatnya sedikit. jangankan berbuat jahat, ngajak ngomong istrinya aja jarang kata kakak iparku ke istriku di suatu acara.
jadi mari kita buat gerakan Indonesia Sibuk. Indonesia Diet (kebanyakan jumlah orang jadi penurunan jumlah penduduk). dan gerakan -gerakan yang membuat keuntungan bagi rakyat indonesia. dijamin jangankan pemerkosaan atau kejahatan lain, ngomongin keluarga saja bakal jarang.