beberapa hari ini dibulan akhir Desember 2015 ada iklan revolusi mental. didalam iklan komersial itu terlihat sebuah mobil angkutan kecil macet di jalan yang terjadi penyempitan hampir semua orang hadir disana kerjanya cuma menuntut. di akhir cerita semuanya membantu mendorong mobil dengan muatan berlebihan itu dapat dipinggirkan dan kendaraan akhirnya dapat berjalan lagi di jalan yang sempit.
yang terlihat adalah
1. jalanan menyempit
2. kendaraan jelek dengan muatan berlebih
3. orang kerjanya cuma teriak bukan nya membantu.
yang ketiganya ini diharapkan mentalnya orang-orang indonesia agar mau membantu jangan cuma teriak saja inilah yang menjadi titik perubahan mental, revolusi mental.
memang terihat indah jika semuanya saling membantu walau dalam keadaan susah.
tapi kalau penyetingan dramatisir ini dapat di setting menjadi lebih rasional, misalnya jalannya besar dan mobil yang dipakai adalah mobil layak pakai dan tidak melewati beban maksimum mobil juga di perhatikan, saya rasa kejadian ini tidak ada terjadi.
sering rakyat hanya di jadikan objek kesalahan dan terbukti, revolusi mental salah satu contohnya.kenapa tidak melebarkan jalan dan menyesuaikan kendaraan dan muatan yang di soroti, seperti membicarakan mana telur mana ayam duluan.
sebaiknya digunakan tema lain misalnya bertema benar salah negeriku adalah negeriku siap membela sampai titik darah penghabisan. jadi pimpinan benar salah harus dibela. untuk membangun negara hanya di butuhkan satu komando, yang lain pekerja, sistem kaderisasi.
saya dulu termasuk mahasiswa yang berdemo buat menurunkan Bapak Soeharto. karena dulu belum ada pembanding. ternyata dibutuhkan Soeharto muda untuk mengangkat Indonesia bangkit di mata bangsa bangsa.
cina denga petimati, korea mengangap pimpinannya separoh dewa, adalah contoh ekstrem yang cukup bagus menurut saya.
Situasi kita yang buat, yang membuat adalah orang yang mempunyai kekuasaan. kekuasaan dipakai untuk merapatkan barisan dan maju serentak layaknya seorang jendral memimpin perang.
Jiwa egonasionalis harus dimiliki pemimpin. Hidup Indonesia.