Obesitas atau kegemukan adalah hal yang mulai nampak di Indonesia sebagai negara yang mulai mengadopsi pola makan cepat saji. tidak di pungkiri, hangat dan gurih serta minuman berkarbonat tinggi merupakan daya tarik utama dari makanan jenis ini. effeknya adalah pemasukkan kalori berlebih yang tidak dipakai oleh tubuh akan disimpan sebagai cadangan energi berupa lemak di bawah kulit atau di rongga-rongga yang memungkinkan kalori berlebih itu disimpan dalam bentuk jaringan adiposa atau dikenal dengan jaringan lemak. dan keberadaan lemak ini jika berlebih dapat mengakibatkan gangguan fungsi jantung jika lemak tersebut banyak terdapat di jantung dan lain hal sebagainya.
Cara mengatasi paling alami adalah dengan melakukan kegiatan yang membutuhkan kalori seperti berenang, lari atau bercinta dengan pasangan minimal sehari sekali dalam sehari yang tentunya diikuti dengan pola makan yang seimbang atara serat dan sumber karbohidrat.
cara makan juga mempengaruhi, lebih baik memakan jumlah makanan sedikit walau sering dibanding dengan sekali makan dalam jumlah banyak. hal ini sehubungan dengan proses pencernaan yang terjadi di dalam tubuh kita. ada tradisi orang prancis yang terkenal dengan bentuk badan yang ideal bahwa dianjurkan untuk memakan makanan secara perlahan dan lambat. hal ini dilakukan karena rasa kenyang oleh tubuh biasanya berdasarkan dua hal yaitu peningkatan kadar gula sementara dan rasa bulki akibat penuhnya lambung. jika memakan dengan tempo cepat maka makanan yang dimakan biasanya akan selalu lebih nilainya dari rasakenyang yang dirasakan oleh tubuh. sedangkan jika makanan yang dimakan dalam tempo lambat maka rasa kenyang yang di dapat adalah rasa kenyang yang sejati, rasa kenyang yang disampaikan tubuh ke otak untuk berhenti pada kuantitas yang cukup.