Pengumuman

Selamat datang, jika terbantu dengan artikel, tolong click IKLAN yang ada untuk saya, terimakasih atas kebaikannya. jika ada yang di tanyakan silahkan langsung email ke taringdoberman@yahoo.com; welcome, have a nice reading, Please click commercial for me if you found my article is usedfull for you, you can contact me at taringdoberman@yahoo.com to share anything

Sunday 17 January 2016

Mimpi Sentral Kasih

Beberapa pertanyaan yang sering terngiang-ngiang di kepala,
Kenapa terjadi kesenjangan kemiskinan?
Apa yang bisa saya lakukan secara pribadi untuk itu?
kehidupan di desa dan di kota adalah dua tempat dengan nilai moralitas yang berbeda.
khusus dalam hal kemiskinan, di Kota besar sebautkan saja Jakarta, akan sulit dibedakan antara orang miskin yang betul miskin, atau orang kaya yang pura-pura miskin, atau orang miskin yang bertingkah lakunya kaya yang berujung kepada keberadaan utang luar negeri yang sampai 4376 trilyun perjuli 2015 (http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150920094113-78-79808/bi-total-utang-luar-negeri-ri-rp-4376-triliun-per-juli-2015/)
yang terpikir olehku adalah aku, kapan aku bisa mempergunakan diri ini untuk Tuhan yang kupuja dan ku sembah.
melihat beberapa orang kurang beruntung di perjalanan hidup ini, kadang sesak dan seperti tersayat sembilu di dada. beberapa kali terpikir untuk menjadi orang kuat untuk merubah keadaan ini. saya tuangkan pola pikir ini di tulisan "Andai saya menjadi Presiden", sekedar mimpi, tapi kalau terjadi saya yakin saya mampu. 
beberapa kali juga saya seperti ingin menjalani hidup seperti Ibu Theresia. mematikan daging dan hidup secara rohani dan percaya.
indah , tapi saya sudah mendapat berkat Tuhan berupa seorang Istri dan dua orang anak laki laki, jika saya meningalkan keluarga untuk Tuhan, biarlah Tuhan yang membuatnya, tapi kalau saya pribadi tidak berani, terlihat sangat egois.
saya punya keahlian apa dan bagaimana biar menjadi berkat. itu yang sering terlintas di kepala saya.
ya saya akui, saya ada keluarga dan tentunya butuh sesuatu yang lebih untuk keluarga. 
Seperti kakek saya dari tanah Seribu Dolog, seseorang pengusaha yang memberikan banyak pertolongan seperti gratis ongkos buat anak sekolah buat Bus SIMAS yang di milikinya dan menyekolahkan orang-orang yang bekerja di Tokonya walaupun sampai SMA saja.  Aku ingin seperti kakek saya ini.
beberapa orang yang menurut saya besar saya ceritakan, dan berbagi beban dan ungkapkan pemikiran saya ini.
di kepala saya ini adalah bagaimana membangun usaha padat karya untuk berkembang bersama dengan orang-orang yang merasa sendiri hidup di dunia ini. mungkin punya tanah minimal 3 hektar untuk modal kehidupan yang berasal dari bumi sudah cukup. dari tanah itu saya akan memulai dengan bersawit seluas 2 hektar, 500 m2 saya akan beternak ternak tumpang sari, 500 m2 sisanya tempat saya hidup bersama orang orang yang tidak beruntung tadi.  hasil dari sini akan di pergunakan untuk kehidupan orang-orang terlantar ini sekaligus bekerja buat kehidupan kelompok ini.
sederhana namun hidup, mimpi senttral kasih, pikiran domestik untuk negara kenapa saya bilang untuk negara? sebab dari sini akan menghasilkan anak-anak yang akan di sekolahkan dan di bimbing untuk masuk ke sektor sektor penting negara dan di harapkan menjadi orang penting, dan dengan nilai-nilai kekeluargaan yang di tanamkan di lingkungan tempat dia di
besarkan maka generasi berikutnya akan hidup lebih baik.
Mudah mudahan Langit akan membukakan sesuatu untuk ini. Amin 
 

Thursday 7 January 2016

Revolusi Mental


beberapa hari ini dibulan akhir Desember 2015 ada iklan revolusi mental. didalam iklan komersial itu terlihat sebuah mobil angkutan kecil macet di jalan yang terjadi penyempitan hampir semua orang hadir disana kerjanya cuma menuntut. di akhir cerita semuanya membantu mendorong mobil dengan muatan berlebihan itu dapat dipinggirkan dan kendaraan akhirnya dapat berjalan lagi di jalan yang sempit.
yang terlihat adalah 
1.  jalanan menyempit
2.  kendaraan jelek dengan muatan berlebih
3.  orang kerjanya cuma teriak bukan nya membantu.
yang ketiganya ini diharapkan mentalnya orang-orang indonesia agar mau membantu jangan cuma teriak saja inilah yang menjadi titik perubahan mental, revolusi mental.
memang terihat indah jika semuanya saling membantu walau dalam keadaan susah.
tapi kalau penyetingan dramatisir ini dapat di setting menjadi lebih rasional, misalnya jalannya besar dan mobil yang dipakai adalah mobil layak pakai dan tidak melewati beban maksimum mobil juga di perhatikan, saya rasa kejadian ini tidak ada terjadi.
sering rakyat hanya di jadikan objek kesalahan dan terbukti, revolusi mental salah satu contohnya.kenapa tidak melebarkan jalan dan menyesuaikan kendaraan dan muatan yang di soroti, seperti membicarakan mana telur mana ayam duluan.
sebaiknya digunakan tema lain misalnya bertema benar salah negeriku  adalah negeriku siap membela sampai titik darah penghabisan. jadi pimpinan benar salah harus dibela.  untuk membangun negara hanya di butuhkan satu komando, yang lain pekerja, sistem kaderisasi.  
saya dulu termasuk mahasiswa yang berdemo buat menurunkan Bapak Soeharto.  karena dulu belum ada pembanding. ternyata dibutuhkan Soeharto muda untuk mengangkat Indonesia bangkit di mata bangsa bangsa.
cina denga petimati, korea mengangap pimpinannya separoh dewa, adalah contoh ekstrem yang cukup bagus menurut saya.  
Situasi kita yang buat, yang membuat adalah orang yang mempunyai kekuasaan. kekuasaan dipakai untuk merapatkan barisan dan maju serentak layaknya seorang jendral memimpin perang.
Jiwa egonasionalis harus dimiliki pemimpin.  Hidup Indonesia.