Pagi ini berita di http://id.berita.yahoo.com/video/video-pm-australia-kirim-surat-171800703.html
cukup menarik untuk di bahas. Prioritas PM Australia menjaga hubungan baik dengan Indonesia. Bagus. tapi jika dibandingkan prioritas menjaga hubungan baik dengan AS tentunya prioritas menjaga hubungan baik dengan Indonesia jadi tidak kelihatan.
Ciri-ciri orang yang merasa kuat dan dibanding orang lain adalah ketika bersalah, mereka tidak mau meminta maaf walaupun dia tahu dia yang salah. perilaku dan budaya orang luar khususnya Australia memang aneh menurut nilai-nilai Indonesia yang masih menganut budaya malu sedangkan disana budaya malu sudah hampir tidak terlihat lagi, apalagi yang Indonesia dipimpin oleh kalangan yang berpekerti mendemjero yang memang termasuk menjadi budaya bangsa dan segala sesuatu urusan yang berbau negara juga kaidah ini banyak digunakan. diinjak pun sabar.
Dengan Israel indonesia tidak ada hubungan diplomatik dengan alasan yang sangat simpatik mantaf. tetapi kenapa dengan negara lain yang secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan menjeleki muka Indonesia masih memberi muka?
Untuk maju, saya pikir China contoh bagus, penuh propaganda dalam menjalankan kehidupannya namun berhasil jadi negara yang berkuasa dan tidak tunduk dengan negara lain, juga mempunyai hak veto.
Dulu saya sangat membenci Soeharto dengan alasan yang sangat pribadi. Dalam waktu penurunan beliau itu saya ikut berdemo layaknya mahasiswa yang tidak sepakat dengan keberadaan Mbah tersebut. kadang waktu demo itu saya juga berpikir apa yakin jika yang lain naik keatas gantikan Soeharto akan jadi lebih baik. Sama juga sekarang ini apakah pengantinya akan lebih baik dari beliau. Soekarno dalam hal berpolitiknya paling handal, dan pada saat itu Indonesia berhasil keluar dengan kemerdekaan, dan beliau berani berhadapan dengan negara-negara maju, bahkan papua berhasil di rebut dan bergabung dengan Indonesia. Untuk negara Tetangga sudah diberikan slogan yang cukup membuat mereka berpikir dua kali untuk berperilaku yang merendahkan negara Indonesia. Akibatnya negara tetangga pun cukup sopan kenegara ini sebab tahu pemimpinnya tegas dan mempunyai hargadiri tinggi yang secara otomatis menggangkat harga diri bangsa.
Untuk maju, saya pikir China contoh bagus, penuh propaganda dalam menjalankan kehidupannya namun berhasil jadi negara yang berkuasa dan tidak tunduk dengan negara lain, juga mempunyai hak veto.
Dulu saya sangat membenci Soeharto dengan alasan yang sangat pribadi. Dalam waktu penurunan beliau itu saya ikut berdemo layaknya mahasiswa yang tidak sepakat dengan keberadaan Mbah tersebut. kadang waktu demo itu saya juga berpikir apa yakin jika yang lain naik keatas gantikan Soeharto akan jadi lebih baik. Sama juga sekarang ini apakah pengantinya akan lebih baik dari beliau. Soekarno dalam hal berpolitiknya paling handal, dan pada saat itu Indonesia berhasil keluar dengan kemerdekaan, dan beliau berani berhadapan dengan negara-negara maju, bahkan papua berhasil di rebut dan bergabung dengan Indonesia. Untuk negara Tetangga sudah diberikan slogan yang cukup membuat mereka berpikir dua kali untuk berperilaku yang merendahkan negara Indonesia. Akibatnya negara tetangga pun cukup sopan kenegara ini sebab tahu pemimpinnya tegas dan mempunyai hargadiri tinggi yang secara otomatis menggangkat harga diri bangsa.
Hargadiri Bangsa pada saat ini sudah di Injak-injak negara lain. negara-negara lain akan belajar dari sejarah ini termasuk anak cucu bangsa Indonesia, dan jika negara ini tidak tegas, maka sejarah akan mencatat negara Indonesia lemah baik dalam berpolitik apalagi hal yang berbau militer. kalau alasan perdamaian, cukup miris sebab jika seseorang sudah melanggar batas privasi dan orang yang dilanggar tersebut masih bisa berdamai tanpa ada tindakan atau perjanjian khusus mengenai ini untuk mengatur kejadian kedepannya maka orang tersebut dijajah kembali, negara ini sudah dijajah tanpa melawan. Australia sudah mengeluarkan travel worning. Indonesia belum mengeluarkan itu sebabnya juga tidak tahu. mungkin orang-orang Australia lebih manusiawi menurut pemikiran pemimpin bangsa ini. tapi menurut saya tetap harus diperhitungkan keselamatan anak bangsa yang ada di sana, atau penarikan duta besar di Australia hanya sekedar permainan untuk menenangkan pendapat publik walaupun tanpa perjanjian kalau sudah tenang dan ada berita yang mengalihkan perhatian maka kedutaan Indonesia di sana balik lagi. pemimpin bangsa ini harus transparan mengenai penyelesaian konflik ini, jangan surat-suratan yang isinya penuh intrik yang kadang menyepelekan nilai-nilai darah perjuangan para pejuang yang disaat itu menumpahkan darahnya untuk menghilangkan kepentingan negara penjajah di bumi Indonesia. Terbuka, utarakan kebijaksanaan apa yang akan di ambil di depan umum untuk menenangkan hati-hati yang tersinggung. surat-suratan yang berisi rahasia yang haya diketahui oleh pemimpin bangsa mungkin sudah menjadi budaya pemimpin bangsa. tapi kalau hal ini menurut saya sungguh mengerikan jika semuanya hanya diselesaikan dengan surat-suratan tanpa isinya diketahui bangsa Indonesia.
Pelajaran penting dalam sejarah. AS menghakimi mata-mata Rusia dengan caranya sendiri, dia ada CIA yang boleh membunuh, Ada FBI yang juga sama. Indonesia ada BIN namun di kebiri, bagaimana bisa menjaga Indonesia. kalau saya katakan BIN sama hebatnya dengan CIA tentunya hampir semua yang dengar akan geleng-geleng kepala. tapi kalau saya bilang CIA fungsinya sama dengan BIN tentunya banyak juga yang nganguk-nganguk.
Tolonglah pemimpin bangsa Indonesiaku ini, jadikanlah indonesia dengan akal pikiran mu dan imanmu menjadi negara tempat berlindungku di hari tua sampai akhir menutup mata bukan tempat bermainmu semata-mata.