Pengumuman

Selamat datang, jika terbantu dengan artikel, tolong click IKLAN yang ada untuk saya, terimakasih atas kebaikannya. jika ada yang di tanyakan silahkan langsung email ke taringdoberman@yahoo.com; welcome, have a nice reading, Please click commercial for me if you found my article is usedfull for you, you can contact me at taringdoberman@yahoo.com to share anything

Monday, 12 August 2013

Membunuh Benar atau Salah Di mata Tuhan

Membunuh halal dan tidak halal merupakan situasi tempat perdebatan yang paling sengit untuk di perdebatkan, topik yang paling menyeramkan dan sekaligus mengharukan jika di bumbui dengan latar belakang perasaan.
Satu contoh seorang ex nusa kambangan, yang di vonis 15 tahun penjara.  akibat memutuskan leher orang yang mencoba memperkosa istrinya.  atau ex kasus poso membunuh dengan alasan latar belakang agama yang pernah terjadi.
Pembunuh adalah 2 sisi mata uang yang berbeda.   Pada pihak yang dibela mereka sebagai pahlawan, namun di pihak yang di lawan menjadi monster jelmaan iblis.  Saya teringat kakek ku yang berjuang dengan gerilya harimau liarnya.  Dia bercerita dia membunuh belanda tiga orang sekedar bertahan. dimataku kakek ini adalah pahlawan, namun di mata keluarga belanda tadi tentunya kakek ini cuma garong yang menghabisi nyawa orang yang di cintainya.
kadang terpikir manusia dicobai tidak lebih dari kemampuannya.  kalimat ini agak rancu sebab bagaimana dengan bayi satu tahun yang di perkosa di India yang mati  http://www.merdeka.com/dunia/bocah-empat-tahun-diperkosa-empat-jam-di-india.html  .  menurut agama samawi bahkan satu helai rambut pun Tuhan tahu jika jatuh dari kepala.  atau dimanakan Tuhan saat terjadi musibah WTC yang kerap jadi bahan candaan orang-orang atheis
justru didalam agama yang saya anut, Allah itu sangat kejam.  7 turunan adalah harga kemurkaan Allah ketika menduakan Beliau.   kemarahannya terhadap adam dan hawa dicabut sendiri dengan menyalibkan sang Kallimulah, firman yang jadi daging.  gempa dan gelap gulita menandakan peralihan dari kemurkaan Tuhan ke penerimaan beliau, bait Allah hancur bertanda batasan hubungan manusia dan Tuhannya boleh langsung tanpa perantara nabi yang menandakan jaman Nabi selesai.  Darah yang tercurah adalah darah dari Firman Allah.  Tapi intinya Allah itu pemarah.  Dan disini Allah sendiri membuat sekenario untuk membunuh Firmannya sendiri, membunuh firman yang mengandung kutukan yang di berikan kepada Adam dan Hawa.
Intinya Membunuh itu tergantung konteks, dimata manusia membunuh itu benar atau salah tergantung kepada kepentingan umun atau yang berkuasa untuk menjatuhkan keputusan benar atau salah. sedangkan di mata Tuhan versi imanku, kebenaran membunuh cuma satu, membunuh Tuhan Yesus sebagai bukti perdamaian Tuhan Allah dengan Manusia yang sudah di Sekenariokan sebelum Tuhan Yesus lahir.  diluar itu Tuhan Allah memandang bersalah seperti kasus kain dan habil.